LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA


LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 6
REPRODUKSI SEL MITOSIS







NAMA                : KURNIA ANDRY SETYAWAN

NPM                    : E1J011029
Shift 2                 : Senin (10.00-11.40)
Kelompok            : 1 (Satu)

LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012


BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Dasar Teori
Reproduksi merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Pada acara ini Anda akan mempelajari salah satu system reproduksi yang ada di tingkat sel. Proses reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis), diikuti dengan pembagian  sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua buah inti yang terpisah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah komponen pembelahan sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Proses mitosis di seluruh organism pada dasarnya sama, baik di hewan maupun tanaman. Walaupun pengamatan umumnya dilakukan pada sel tanaman, prinsip yang didapat berlaku jua untuk hewan. Memang ada perbedaan mengenai proses pembelahan sel yang ada pada tanaman dan hewan. Perbedaan itu tidak mengenai pembentukan spindle dan perilaku sitokinesis. Pembentukan spindle melibatkan sentriol pada hewan dan tanpa sentriol pada tanaman tinggi. Sitokinesis pada hewan terjadi dengan cara furrowing, sedangkan pada tanaman dengan pembentukan pemisah sel.
Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel terekam secara lengkap pada sel yang baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap organ-organ berbeda. Sel-sel epitelnya misalnya, memiliki masa hidup relative pendek. Karenanya pengantian dan pembuatan sel-sel baru terjadi secara terus-menerus dan cepat. Fase-fase mitosis terdiri dari profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Masing-masing fase dan pembagian selanjutnya dapat dilihat pada bagan fase mitosis.

Reproduksi Sel113
Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
1. Profase :
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi
kromatid.
2. Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang
pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom
/kromatid mudah diamati dan dipelajari.
3. Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju
    ke kutub-kutub pembelahan sel.
4. Telofase:
pada tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti
menjadi dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian).
1.2  Tujuan Praktikum
1.      Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis.
2.      Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis.
3.      Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.

BAB II
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

2.1  Bahan dan Alat
·         Mikroskop
·         Ujung akar bawang merah
·         Gelas pengamat
·         Gelas objek
·         Gelas penutup
·         Jarum pengiris
·         Skalpel
·         Forset
·         Pewarna asetokarmin
·         Larutan 1 M HCl
·         Larutan 70% dan 96% alcohol

2.2  Prosedur Kerja
·         Teteskan larutan 1 M HCl di atas gelas pengamat secukupnya.
·         Letakkan potongan ujung akar sepanjang 1 cm di atas HCl tersebut, lebih kurang 5 menit. Lebih lama lebih baik.
·         Ambil ujung akar yang sudah lunak tersebut dan pindahkan ke gelas objek yang sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
·         Cacah potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus. Ingat! Waktu mencacah jangan terputus akarnya, tapi dipipihkan dengan pangkal scalpel. Catat : besi yang ada pada scalpel atau jarum pengiris akan bereaksi ddengan asetokarmin untuk menghasilkan pewarna yang lebih baik.
·         Tutp gelas objek dengan gelas penutup.
·         Lewatkan gelas objek tersebut di atas api alcohol, jangan sampai mendidih. Kemudian balik slide tersebut, letakkan di atas tissue dan tekan agak keras dengan menggunakan ibu jari. Halini akan meratakan sel-sl dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan untuk di amati di bawah mikroskop.
·         Diatas gelas penutup diteteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
·         Amati objek tersebut di bawah mikroskop. Gunakan pembesaran rendah (10x) dahulu, Kemudian pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x).
·         Gambar fase-fase mitosis yang dapat ditemukan,cocokkan pada fase-fase mitosis yang ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.














BAB III
HASIL PENGAMATAN

















BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pengamatan pertama, didapatkan sel yang memiliki kromosom yang belum membelah, dan letaknya bergerombol di tengah dengan warna yang jelas dan susunannya agak merenggang. Sehingga pada sel ini dapat disimpulkan mengalami pembelahan mitosis pada tahap awal yaitu profase. Pada pengamatan kedua tampak sebuah sel yang kromosomnya sudah memisah dan menuju ke kedua kutub yang berlawanan. Sehingga fase ini kami simpulkan bahwa terjadi pembelahan sel yaitu pembelahan pada fase anafase. Pada pengamatan ketiga, didapatkan sel yang intinya (kromosom) sudah terpisah sempurna namun dinding selnya belum terpisah secara sempurna. Sehingga dengan demikian kami menyimpulkan bahwa pada saat ini sel mengalami pembelahan mitosis tahap telofase. Pengamatan yang tidak teramati adalah fase metafase, pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel.
Pemotongan bagian ujung akar yang kemudian dilanjutkan dengan perendaman potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman dilakukan agar sel tidak mengalami pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk langsung mengamati tahap-tahap mitosis pada tudung akar bawang merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang dapat menahan sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap pembelahan mitosis dapat teramati. Sebelum pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan dua kali perendaman dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan rendaman selanjutnya pada larutan HCL 1M selama lima menit. Perendaman pada alkohol bertujuan untuk mensterilkan dan membersihkan sisa larutan FAA yang kemungkinan masih menempel pada potongan akar. Sementara itu, larutan HCL 1M berfungsi memperjelas batas antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini daerah tudung akar akan terlihat lebih putih daripada bagian lainnya.
Setelah terlihat jelas perbedaan antara tudung akar dengan bagian akar yang bukan tudung akar, maka dilanjutkan dengan pemotongan bagian tudung dan peletakan potongan pada kaca benda yang diikuti dengan pemberian acetocarmin dan pencacahan tudung akar menggunakan silet berkarat. Pemberian acetocarmin akan memberikan pewarnaan dan akan mempermudah pengamatan, sementara pencacahan dengan silet berkarat dapat membantu pengikatan warna yang dilakukan oleh kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang teroksidasi. Tahap terakhir adalah pemanasan, pemanasan dilakukan bertujuan untuk mempercepat proses penyerapan warna dari asetocarmin.
Dari hasil pengamatan pada pembelahan mitosis di dapatkan tiga fase, fase pertama yang ditemukan yaitu profase. Pada fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang sudah mulai terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur. Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri untuk membelah yang ditandai dengan berubahnya memadatnya kromosom, membran inti tidak terlihat dan nukleolus menghilang. Selanjutnya ditemukan fase anafase. Berdasarkan pengamatan, fase ini memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke arah dua kutub yang berlawanan. Fase selanjutnya yang ditemukan adalah telofase. Pada fase ini kromosom telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai terbentuk diantara dua nukleus baru. Dalam pengamatan, fase ini terlihat sel yang memiliki dua inti dengan dinding sel bagian tengah yang sudah mengalami sitokinesis. Fase yang tidak ditemukan pada pengamatan kali ini adalah metafase. Pada fase ini  kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan











BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum reproduksi sel mitosis, dapat disimpulkan bahwa :
·        Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.
·        Profase : pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
·        Metafase: pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati.
·        Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel.
·        Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).








DAFTAR PUSTAKA

Suryati, Dotti. 2012. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga

LINK :










Jawaban Pertanyaan

1. Apakah kegunaan dari larutan 1M HCl dalam praktikum ini?
Jawaban:
Untuk melunakkan akar bawang merah.
2. Apakah kegunaan asetokarmin?
Jawaban:
Sebagai pewarna, karena asetokarmin berwarna merah terang. Sehingga mempermudah mengamati proses mitosis yang terjadi.
3. Mengapa digunakan akar bawang merah dalam parktikum ini?
Jawaban:
Karena pada akar bawang merah proses pembelahan mitosis bisa diamati secara jelas. Selain itu akar bawang merah merupakan jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat, sehingga pembelahannya bisa diamati, karena mitosis terjadi secara aktif pada jaringan ini.
4. Bahas secara rinci setiap fase mitosis!
Jawaban:
a. Interfase
Selama proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.
b. Profase
Benang-benang kromatin semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom. Terdapat sister kromatid. Nukleolus (anak inti) melebur. Benang gelendong mulai terbentuk.
c. Metafase
Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer. Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan.
d. Anafase
Kromosom berada di kutub masing-masing. Akhir anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.
e. Telofase
Benang-benang gelendong hilang. Benang-benang kromosom semakin menipis, berubah menjadi benang kromatin yang tipis. Nukleolus tampak lagi. Pada akhir telofase terbentuklah dua sel anak yang diploid (2n)

andry

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budayakan memberi masukan saran & kritik
demi memajukan blog kami
maree tinggalkan jejak
jangan sungkan-sungkan berkunjung lagi ...