ACARA 8 PADA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI MIKROBIOLOGI WIRAUSAHA “Nata De Coco”
BILA INGIN LENGKAP DONWLOAD >>DISINI<<
BAB I
Pendahuluan
1.1 Dasar Teori
Peranan mikroorganisme yang menguntungkan di bidang pertanian kita
kembangkan dalam teknologi industry pertanian, yang biasanya dalam
bentuk wirausaha penyediaan energi tersedia yang dapat berupa pangan
(makanan atau minuman) tradisional, saprodi pertanian sampai
mikrobioenergi. Beberapa contoh yaitu pembuatan tempe, kecap, tauco,
tape, MSG (industry protein sel tunggal), anggur (wine), yogurt, nata,
keju, pupuk organic, biogas, dan lain-lain.
Pangan tradisional adalah pangan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut,
yang biasanya hasil fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme yang
berkontribusi pada penyediaan variasi pilihan pangan. Metode dan
pengetahuan yang terkait dengan pengolahan pangan fermentasi local
diwariskan ke generasi berikutnya secara turun-temurun.
Produk fermentasi dihasilkan dengan melibatkan aktivitas mikroorganisme
dalam produksinya. Selama fermentasi terjadi aktiitas pemecahan komponen
bahan organic karena aktivitas enzimatis mikroorganisme terutama enzim
amylase, protease dan lipase yang menghidrolisis polisakarida, protein
dan lemak menjadi komponen-komponen sederhana seperti asam, alcohol,
karbon dioksida, peptide, asam amino, asam lemak, gas dan
komponen-komponen lainnya. Asam, alcohol, karbon dioksida berperan
penting dalam menekan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan pathogen.
Secara bersama-sama, komponen-komponen tersebut juga menyebabkan
modifikasi tekstur, aroma dan rasa sehingga dihasilkan karakteristik
produk yang unik dan berbeda dengan produk asalnya.
Nata yang dihasilkan dari fermentasi cairan oleh bakteri Acetobacter
xylinum yang seperti jeli, berwarna putih hingga bening dan bertekstur
kenyal. Nata tidak hanya dihasilkan dari fermentasi air kelapa saja yang
dikenal dengan nama “ nata de coco”, tetapi dibuat dari berbagai cairan
komoditi pertanian lain, misalnya nata yang dibuat dari buah nanas
disebut “nata de pina”, dari cairan kedele disebut “nata de soya”.
Fermentasi yang menghasilkan tekstur seperti daging pada substrat
sereal, biji-bijian, ataupun kacang-kacangan, karena pembentukan
miselium kapang yang berfungsi sebagai pengikat antar butir-butir
serealia, biji-bijian ataupun kacang-kacangan. Contoh produknya temped
an oncom. Tempe dibuat dari keddelai dengan bantuan kapang Rhizopus
(ragi tempe), sementara oncom dibuat dari ampas tahu (oncom merah) dan
bungkil kacang tanah (oncom hitam) menggunakan kapang Neurospora
sitophila dan Rhizopus oligosporus.
Fermentasi yang menghasilkan etanol (alcohol) sebagai produk utama
contohnya tape ketan dan brem. Tape ketan memiliki citarasa manis/asam.
Kapang Amylomyces rouxii dan khamir Endomycopsis burtonii menghidrolisis
nasi ketan menjadi maltose dan glukosa lalu fermentasi lanjut memecah
gula menjadi etanol dan asam organic. Jus dari tape ketan bisa digunakan
untuk memproduksi brem. Selain tape ketan, juga dikenal tape singkong
yang teksturnya lunak dan berair.
Secara alami bahan-bahan organic akan mengalami penguraian di alam
dengan bantuan mikroorganisme maupun biota tanah lainnya. Namun proses
pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk
mempercepat proses pengomposan, telah dikembangkan teknik pengomposan
baik dengan teknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi dan
pada prinsipnya didasarkan pada bahan organic yang terjadi secara alami.
1.2 Tujuan Praktikum
• Agar mahasiswa mampu membuat sendiri nata (nata de coco, nata de pina, nata de soya).
• Agar mahasiswa mampu memanfaatkan limbah secara mikrobiologis untuk dijadikan bahan bernilai ekonomi.
BAB II
Metodelogi
2.1 Bahan dan Alat
• Bahan : Stater nata mengandung Acetobacter xylinum, air kelapa
atau bahan lain, gula pasir, asam cuka dapur, asam asetat glacial, urea,
ZA.
• Alat : Kompor, panic untuk merebus media (air kelapa), gelas
ukur besar, pengduk, saringan air kelapa/ayakan tepung, nampan/wadah
untuk fermentasi, kain putih/kertas Koran untuk penutup, tali
pengikat/raffia, timbangan.
2.2 Prosedur Kerja
• Air kelapa disaring dengan menggunakan kain saring bersih.
• Sambil dipanaskan, air kelapa ditambah sukrosa (gula pasir)
sebanyak 10% (b/v), ZA 0,25% dan urea 0,5% (b/v), diaduk hingga homogeny
dan air kelapa mendidih.
• Substrat ini didinginkan, kemudian ditambah asam asetat glacial
(asam cuka) sebanyak 2% atau 16 ml asam cuka dapur untuk setiap 1
literair kelapa.
• Substrat disterilkan dengan cara dimasukkan dalam autoclave pada
suhu 121ºC, tekanan 1 atm, selama 10 menit (atau didihkan selama 20
menit).
• Substrat didinginkan hingga suhu 40ºC kemudian dimasukkan pada
nampan atau baskom steril dengan permukaan yang lebar, dengan kedalaman
substrat kira-kira 3 cm.
• Substrat diinokulasi dengan menggunakan starter atau bibit sebanyak 10% (v/v).
• Substrat kemudian diaduk rata dan ditutup dengan menggunakan kain basa (boleh menggunakan kertas koran).
• Nampan diinkubasi atau diperam dengan cara diletakkan pada tempat dan ruang yang bersih, terhindar dari debu dan goyangan.
• Inkubasi dilakukan selama 10-15 hari, pada suhu kamar. Pada tahap fermentasi ini tidak boleh digoyang-goyang.
• Pada umur 10-15 hari nata dapat dipanen dan diolah sesuai selera.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
No Nama mikrobiologi wirausaha Resep Cara membuat
1 Nata de coco Air kelapa 10 L
Gula pasir (sukrosa) 100 g
Urea 50 g
Asam asetat 160 ml
-Saring air kelapa dengan kain saring.
-Siapkan sukrosa,urea,asam asetat, yang sudah di timbang.
-Masukkan semua bahan tersebut kedalam air kelapa yang sudah dipanaskan, aduk hingga mendidih.
-Sterilkan botol untuk tempat bibit nata.
-Setelah botol steril masukkan subtrat kedalm botol.
-Simpan bibit ditempat yang steril dan pada suhu kamar. -Bibit nata siap digunakan.
4.2Pembahasan
Nata de coco adalah produk makanan yang dihasilkan dari fermentasi
cairan oleh bakteri Acetobacter xylinum. Nata de coco ini dibuat dari
air kelapa yang telah disiapkan untuk praktikum pembuatan nata di
laboratorium. Setelah alat dan bahan telah lengkap, selanjutnya kita
mengikuti prosedur kerja pembuatan nata.
Air kelapa sebanyak 10 L yang telah disiapkan sebelumnya, disaring
dengan menggunakan kain saring bersih. Setelah itu, sambil dipanaskan
air kelapa yang telah disaring tadi ditambah sukrosa (gula pasir)
sebanyak 100 g. Selanjutnya, tambahkan ZA yang telah ditimbang
sebelumnya yaitu sebanyak 50 g dan urea sebanyak 50 g. Aduklah hingga
tercampur rata secara homogen dan sampai air kelapa mendidih. Setelah
mendidih, angkat air kelapa dan dinginkan. Substrat didinginkan hingga
suhu 40C kemudian dimasukkan pada botol yang sudah disterilisasi.
Substrat diinokulasi dengan menggunakan starter atau bibit dengan
perbandingan 1000 : 100 setiap 1 L air kelapa. Kemudian aduk rata dan
ditutup dengan kertas Koran. Selanjutnya, nampan diinkubasi dengan cara
diletakkan pada tempat dan ruang yang bersih serta terhindar dari
goyangan dan debu. Inkubasi dilakukan selama 10-15 hari pada suhu kamar
dan setelah umur ini nata siap dipanen dan diolah.
BAB V
Kesimpulan
Dari hasil praktikum tentang pembuatan Nata de coco, maka didapatkan kesimpulan bahwa :
• Pembuatan Nata de coco dari air kelapa sebaiknya diambil dari air kelapa sejak tiga hari sebelum praktikum dilaksanakan.
• Untuk mendapatkan hasil nata de coco yang baik, sebaiknya gula
pasir, ZA, dan urea diukur dengan baik, tergantung air kelapa yang akan
kita buat menjadi nata de coco sehingga ukuran bahan dapat diperkirakan
sebelum mencampurnya.
• Air kelapa yang akan dimasukkan bibit, sebaiknya kita gunakan
perbandingan antara bibit yang akan kita masukkan dengan air kelapa agar
saat dipanen, nata tidak menjadi cair.
• Saat proses inkubasi pada suhu kamar, ruang yang bersih sangat
mempengaruhi hasil dari nata de coco agar terhindar dari debu dan
mikroorganisme lain, serta hindari goyangan saat melakukan proses
inkubasi.
Daftar Pustaka
Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 1976. Elemens of Microbiology.
(terjemahan) Hadioetomo dkk. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI press.
Jakarta.
Purnomo, Bambang, 2011. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu.
Waluyo, L.2005. Mikrobiologi Umum.cet. kedua. UMM Press. Malang.
TOLONG SERTAKAN Sumber linknya pada laporan anda
http://andryunib.blogspot.com/2012/11/praktikum-mikrobiologi-mikrobiologi.html
versi lengkapnya bisa di download disini
Popular Posts
Video of the day
Find Us On Facebook
Twitter Update
Labels
Agroekoteknologi
AIS Bengkulu
arsenal
artikel
Dasar agronomi
Download
Fisiologi Tumbuhan
Game
ilmu tanah
Indonesia
Info penting
jadwal
kata kata
Laporan
Liga Inggris
Mikrobiologi
moto GP
Praktikum
Puma
SEMESTER 2 UNIB
SEO
Slider
Sport
Sports
Toritorial
Trik n Tips
tugas kuliah
Tutorial blog
universitas bengkulu
widget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Budayakan memberi masukan saran & kritik
demi memajukan blog kami
maree tinggalkan jejak
jangan sungkan-sungkan berkunjung lagi ...